Tampilkan postingan dengan label rock n' roll. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rock n' roll. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Maret 2008

GIBRAN BM, Lebih suka gitaris “jadul”


Gibran, gitaris Beautiful Monday ini, mengaku lebih suka gitaris “jadul” (jaman dulu) ketimbang gitaris modern yang lebih banyak mengutamakan teknik speed daripada harmonisasi dan penggabungan kord-kord yang kaya.

Sebut saja misalnya gitaris The Beatles, George Horrison, yang menurut Gibran telah menjadi rujukan para gitaris-gitaris generasi berikutnya. Selain dari segi teknik permainan, kelebihan George adalah kemampuannya menciptakan melodi dan chord-chord yang harmonis, kata Gibran.

“Saya melihatnya di situ. Saya lebih tertarik bermain dengan kord yang bisa dikembangkan menjadi melodi yang harmonis, seiring dengan alur musik,” komentas eks gitaris 70’s Pop Band ini.

Namun bukan berarti Gibran mengabaikan kemampuan gitaris-gitaris modern saat ini, yang secara teknologi lebih maju dan kreatif. Seperti Joe Satriani, misalnya. “Nah, kalau kelebihan Joe Satriani adalah kemampuannya membuat gitar seperti bernyanyi. Mendengar melodi yang dimainkan Joe, orang akan tahu apa pesannya; sedih atau senang,” ujar Gibran.

Selain, George Horrison, gitaris jadul yang banyak mempengaruhi permainan gitar Gibran adalah Jimmi Hendrix. Juga, beberapa gitaris band jadul lainnya, seperti Jimmi Page, gitaris Led Zeppelin.

“Merekalah sebenarnya gitaris original, yang telah banyak menciptakan teknik-teknik gitar. Gitaris selanjutnya hanya mengembangkan teknik yang mereka ciptakan itu; seperti ‘hammer’, ‘bending’ dan teknik lainnya,” komentar Gibran.

Teknik permainan gitar Gibran yang banyak diadopsinya dari teknik permainan gitar jadul itu, juga berimbas pada karakter musik yang dibawakan Beautiful Monday (BM). Karakter itu akan terasa jika mendengar Bibir Tipis Merah Jambu, hits yang sekaligus mengantarkan BM juara II dalam ajang A Mild Live Wanted, tahun lalu.

Tema “Bibir Tipis Merah Jambu” sendiri masih tak jauh dari persolan cinta. Liriknya, kata Gibran, ditulisnya susuai dengan inspirasi yang ia tangkap setelah menonton film “Great Expectation”, film yang diadopsi dari karya novelis Inggris Charles Dickens. Lirik ini digubah Gibran hanya selama 15 menit (TS).

All Right Reserved

BEAUTIFUL MONDAY, Percaya Diri, Itu yang Utama


Beautiful Monday kini menjadi salah satu nama yang disebut-sebut sebagai band berprestasi Kota Medan setelah berhasil menyabet juara II di ajang pencarian band berbakat “A Mild Live Wanted” pada awal pertengahan 2007 lalu. Prestasi ini sekaligus telah menaikkan pamor musik Medan.

YA, Beautiful Monday (BM), band besutan lima anak muda Medan: Gibran (gitar), Negro Ferdinando (vokal), Sigit Pramono (bass), Aulia Andika (drum) dan Fahri Ristianto (keyboard) ini telah berhasil melambungkan namanya sendiri dari antara band-band lain.

Sebelumnya, band yang terbentuk pada 2003 ini telah berhasil menggungguli 150 band asal Sumatera Utara (Sumut) dan Nanggroe Aceh Darusallam (NAD), yang telah melalui proses penyaringan ketat di daerahnya masing-masing.

Di Medan, dari 20 band; 3 band di antaranya yang lolos seleksi, termasuk BM yang kemudian berhasil mewakili wilayah Sumut dan Nanggroe Aceh Darussalam untuk mengikuti grand final di Jakarta.

“Kami tahu, banyak band Medan yang skillnya lebih hebat daripada kami. Makanya kami terkejut ketika band kami diumumkan menjadi wakil wilayah regional Sumut dan Aceh untuk mengikuti grand final di Jakarta,” ujar Gibran.

Setelah menjuarai di tingkat regional Sumut, BM diikutkan tampil di enam kota (Sumut – NAD) bareng 3 band “The Rising Star”: Ungu, Samson dan Naff.

Setelah itu, “Kami ke Jakarta untuk mengikuti grand final di Jakarta Hilton Convention Centre,” ujar band yang sebelumnya sering nongkrong di Studio Kirana di Jalan Darussalam Medan itu.

BM lalu mendapat juara II, mengungguli Riviera (juara III) dari Surabaya. Sedang, jawara I diraih The Massive dari Jakarta. Band favorit berasal dari Papua: 99.

Bibir Tipis Merah Jambu


Sejak empat tahun belakangan, ketika radio Medan sudah mulai peduli dengan band lokal, hits “Bibir Tipis Merah Jambu” (BTMJ) sudah sering diputar dan mulai akrab di telinga anak-anak muda Medan.

BTMJ adalah satu dari 12 hits hits karya BM yang mengangkat nama mereka. “Sebenarnya hits itu simpel saja. Kita menggabungkan warna musik rock n’ roll dengan karakteristik musik saat ini. Artinya, hits ini dikonsep agar bisa dinikmati semua orang,” ujar band yang mengaku banyak terinspirasi dan band-band legendaris Inggris, seperti The Beatles itu.

Hits BTMJ sekaligus menjadi salah satu pengisi album kompilasi “A Mild Live Wanted”. Terdiri dari 9 band terpilih dari seluruh kota di Indonesia, yang direkam di Musica Studio Jakarta. Selain itu, BM juga berhak mendapat mandapat royalty dari hasil penjualan album yang dirilis awal Mei lalu itu.

“Sejak awal terbentuk, kami sudah berobsesi untuk bisa menembus major label. Sejak itu kami terpikir untuk menciptakan lagu yang bisa dijual. Sebab untuk bisa eksis di musik, kita harus tahu dulu bahwa musik itu adalah industri,” ujar Gibran, eks gitaris band 70’s Pop itu.

Dalam waktu dekat, sesuai kontrak dengan A Mild, BM akan mengikuti konser yang akan digelar di 20 kota lagi; mulai dari Aceh sampai ujung Sumut.

Apa kiat BM untuk meraih semua prestasi itu? “Percaya diri, itu yang utama. Enggak ada yang enggak bisa. Itulah yang memotivasi mental band kami,” ujar mereka kompak (TS).

All Rights Reserved